PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS PADA PEDAGANG PASAR LASI TRADISIONAL

Fitria Fatma SKM, M.Kes, Hazanita Jumiaty

Abstract


The problem of market waste is an authentic problem to be followed up. Market waste disposal is disposed of directly into the river which is behind the market. Meanwhile, the water is used for daily needs by the people around the river. So that water is polluted by garbage and causes air pollution around community settlements. Lasi market sells a lot of vegetables, so there is a lot of production and heaps of organic waste. Garbage that is not managed properly, so that people throw garbage into the river behind the market. The river or river water flows in the middle of a community settlement. This activity was carried out for 2 months, namely September - October 2019. This activity was carried out in 3 stages, namely the field survey stage, the empowerment stage, and the evaluation stage. Conducting surveys and interviews with the community, there is a problem with garbage being thrown away, and in the implementation phase, training is carried out on how to process waste into compost, the benefits of compost, and cleaning up accumulated garbage locations. The community and Lasi market traders are very enthusiastic about processing waste


Masalah persampahan pasar merupakan masalah yang otentik untuk ditindak lanjuti. Pembuangan sampah pasar adalah langsung dibuang ke sungai yang berada dibelakang pasar. Sementara itu, air tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat yang berada disekitar sungai tersebut. Sehingga air tercemar oleh sampah dan menimbulkan pencemaran udara sekitar pemukiman masyarakat. Pasar Lasi Tradisional terletak di sebelah timur Ibukota Kabupaten Agam ±73 km. Masyarakat Canduang umumnya bermata pencaharian petani 75% dari jumlah penduduk. Lahan pertaniannya menanam sayur-sayuran dan tebu yang membutuhkan pupuk dalam kegiatan pertanian. Pasar Lasi banyak menjual sayur-sayuran, sehingga banyaknya produksi dan timbunan sampah organic. Sampah yang tidak dikelola dengan baik, sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai dibelakang pasar. Air Sungai atau sungai tersebut mengalir ditengah pemukiman masyarakat. Tujuan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai serta mampu melakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos. Kegiatan ini dilakukan selama 2 bulan yaitu September – oktober 2019. Pelaksanaan ini dilakukan secara 3 tahapan, yaitu tahap survey lapangan, tahap pemberdayaan, dan tahap evaluasi. Pelaksanaan survey dan wawancara kepada masyarakat terdapat masalah sampah yang dibuang saja, dan tahap pelaksanaan melakukan pelatihan-pelatihan cara pengolahan sampah menjadi kompos, manfaat kompos, serta membersihkan lokasi sampah yang menumpuk. Masyarakat dan pedagang pasar Lasi sangat antusias melakukan pengolahan sampah. Diharapkan pengurus pasar dan walinagari mampu membuat kebijakan tentang pengelolaan sampah di Pasar Lasi


.


Full Text:

PDF

References


Alexs, 2000. Sukses Mengolah Sampah Organik menjadi Pupuk Organik. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

Basriyanta, 2011. Memanen Sampah. Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta.

Buhori 2017, Hubungan antara Tingkat Pendapatan dan Sikap terhadap Kebersihan dengan Partisipasi Pedagang dalam Mengelola Sampah.Program Studi Kependudukan dan lingkungan Hidup Program Pasca Sarjana Iniversitas Siliwangi, Tasikmalaya.

Daulay 2017, Pelaksanaan Pengelolaan Sampah dan Partisipasi Pedagang Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih di Basement Pasar Petisan Kota Medan,Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Departemen Kesehatan 2008,Kepmenkes 519/Menkes/SK/VI/2008 Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, 2016. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, 2016. Laporan Tahunan Dinas Lingkungan Hidup Kabuapten Agam.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, 2000. Pedoman Pengelolaan Limbah Padat. Jakarta.

Hermawan 2018,Perilaku Pedagang sayur Dalam Mengelola Kebersihan Lingkungan Hidup,Jurnal Bumi Lestari,Vol.8,No.2, Agustus 2008,hal 186-192

Indriyanti, d.r, 2015. Pengolahan Limbah Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos, Jurusan Biologi Universitas Negri Semarang.

Faizah, 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis masyarakat. Tesis. Magister Ilmu Lingkungan. Universitas Diponegoro.

Kementrian Pekerjaan Umum, 2011. Perencanaan Pengelolaan Sampah. Bekasi.

Kuncoro, S, 2009. Pengelolaan Sampah Terpadu. Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta

Maulana, H, 2009. Promosi Kesehatan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Notoadmojo, Soekidjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

__________________, 2007. PromosiKesehatan dan Ilmu Perilaku.. Rineka Cipta. Jakarta

Sulistyorini, LS, 2015, Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikan Kompos, Bagian Kesehatan Lingkungan FKM Universitas Airlangga.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Empowering Society Journal
Diterbitkan oleh LPPM Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
© Empowering Society Journal e-ISSN: 2775-2402