PELAYANAN SERENTAK PENGGUNAAN KONTRASEPSI DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN R

Abstract

Indonesia's population growth rate increases by 1.49% per year and is a population problem. Through the BKKBN, the government is aggressively carrying out control efforts with the Family Planning (KB) program to reduce fertility rates. Unmet need is one of the obstacles to managing family planning programs in Indonesia that requires sustainable handling. Simultaneous family planning services is one of the efforts that can be done. The stages of implementing concurrent service activities using contraceptives include several methods with maximum results using MKJP and Non MKJP family planning activities that involve related parties and prioritize community participation. Therefore, further intervention activities for similar programs are expected to be carried out in the future, with a wider scope.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat sebesar 1,49% per-tahun dan merupakan permasalahan kependudukan. Melalui BKKBN pemerintah gencar melakukan upaya pengendalian dengan program Keluarga Berencana (KB) untuk menekan angka fertilitas. Unmet need adalah salah satu hambatan pengelolaan program KB di Indonesia yang membutuhkan penanganan secara berkelanjutan. Pelayanan KB secara serentak merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Tahapan pelaksanaan kegiatan pelayanan serentak penggunaan kontrasepsi meliputi beberapa metode dengan hasil maksimal penggunaan KB MKJP dan Non MKJP yang melibatkan pihak terkait dan mengutamakan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan intervensi lanjutan terhadap program serupa diharapkan dapat dilakukan di masa yang akan datang, dengan lingkup yang lebih luas.