DAMPAK PEMAKAIAN OBAT TERLARANG DAN MINUMAN KERAS TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

rini amelia, Siska Damaiyanti, Linda Hevira

Abstract


Remaja merupakan salah satu populasi terbesar didunia. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa, dimana seseorang belum dikatakan dewasa namun bukan anak-anak (Stuart, 2016). Menurut (World Health Organization; (WHO), 2015), masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja merupakan masa paling penting karena masa ini dikatakan sebagai masa pencarian identitas diri (Hurlock, 2003).Masalah kesehatan usia remaja juga merupakan salah satu masalah penting dalam siklus kehidupan. Salah satu faktor risiko perilaku yang berperan dalam status kesehatan usia remaja adalah konsumsi minuman beralkohol dan pemakaian obatobatan terlarang atau penyalahgunaan zat yang dikenal dengan penyalahgunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) (Litbangkes Kemenkes RI, 2015). Penyalahgunaan NAPZA mempunyai dimensi yang luas dan kompleks; baik dari sudut medik, psikiatrik, kesehatan jiwa, maupun psikososial (ekonomi, politik, sosial-budaya, kriminalitas dan lain sebagainya) Penyalahgunaan NAPZA adalah penyakit endemik dalam masyarakat modern, dimana korban umumnya remaja dan dewasa muda (Hawari, 2006)Penyalahgunaan narkoba bisa berdampak negatif tak hanya pada kesehatan fisik dan mental, namun juga kesehatan reproduksi pria maupun wanita. Sebab, narkoba juga bisa menyebabkan masalah serius seperti penyakit menular seksual (PMS), infertilitas, dan kanker. Pada wanita, narkoba dan alkohol bisa menyebabkan komplikasi terkait kehamilan. Sedangkan pada pria, mereka mungkin mengalami satu atau lebih masalah reproduksi akibat penggunaan narkoba dan alkohol. Karena itu dilansir dari Drug Abuse, pria dan wanita sangat perlu memahami efek narkoba pada sistem reproduksinya.Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di kantor wali Nagari Jawi – Jawi ,Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Pencegahan penyebaran nakoba di kalangan remaja, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak terutama orangtua, guru dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mengawasi ancaman narkoba terhadap anak-anak remaja. Oleh karena itu kita bisa melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang berbahayanya narkoba. Pendampingan orangtua pun sangat berperan penting dengan memberikan kasih sayang dan perhatian.

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ali, M dan Asrori, M. 2010. Psikologi Remaja. Jakarta : Bumi Aksara.

Al-Mighwar, Muhamad. 2006. Psikologi Remaja, Petunjuk Bagi Guru dan Orangtua. Bandung : Pustaka Setia.

Aisyaroh, N. 2013. Kesehatan Reproduksi Remaja. http://cyber.unissula.ac.id/ journal/dosen/publikasi/210104090/635Kespro_Remaja.pdf diakses tanggal 4 januari 2014.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta

Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya Edisi ke – 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Budiman dan Riyanto, A. 2013.

Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Depsos RI. 2008.

Perilaku Seksual Remaja. Sabili Nomor 14 Tahun XIV, 24 Januari 2008. Dewi, dkk. 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan Upaya Mempersiapkan Masa Pubertas Pada Anak. Portal Garuda.

http://www.isjd.pdii.go.id/index/php. diakses tanggal 24 januari 2013 Effendy , Ferry dan Makhfudli, 2009.

Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta : Salemba Medika. Fagan, R. (2006).

Hartiningsih. 2010. Generasi Orang Tua Kepada Anak Melalui Proses Sosialisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka. Hidayat, A. A. 2008.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Empowering Society Journal
Diterbitkan oleh LPPM Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
© Empowering Society Journal e-ISSN: 2775-2402