EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ROKOK DI SMPN 3 BUKIT PINANG SEBATANG KELURAHAN BUKIT APIT PUHUN KECAMATAN GUGUK PANJANG KOTA BUKITTINGGI 2020

Rima Anggun Ningtyas

Abstract


 

Abstract

Ever cigarette and lifestyle less active in sports (physical inactivity) have a close relationship with an increased incidence of heart disease and other chronic, and a risk factor for early death (WHO, 2008). Smoking behavior is a phenomenal thing. This is indicated by the number of smokers that continues to increase from year to year. WHO records the number of smokers worldwide in 2013 reached 1.2 billion people and 800 million of them are in developing countries. Indonesia ranks third with the highest number of smokers after China and India. The Southeast Asia Tabacco Control Alliance (SEATCA) states that the number of Southeast Asian smokers in 2013 was 121,156,804 people. The Global Youth Tabacco Survey (GTYS) in 2014 stated Indonesia as the country with the highest number of smokers in the world.

Test and post test design in one group. Samples were taken by total sampling technique. Research results using the T-test obtained a significant value of knowledge that is p = 0,001 which is smaller than α = 0.05. The conclusion in this study there is the effect of health education on smokers in adolescents in the knowledge of the dangers of smoking. Suggestions for other researchers are expected. Can do further research in order to dig deeper into the causes that influence smoking behavior in adolescents.

Abstract

Pernah rokok dan gaya hidup kurang aktif berolahraga (physical inactivity) mempunyai hubungat erat dengan peningkatan kejadian penyakit jantung dan khronik lainnya, dan menjadi faktor risiko kematian dini (WHO, 2008). Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan jumlah perokok yang terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. WHO mencatat jumlah perokok seluruh dunia tahun 2013 mencapai 1.2 milyar orang dan 800 juta diantaranya berada di negara berkembang. Indonesia menempati urutan ke3 dengan jumlah perokok terbanyak setelah Cina dan India. The Southeast Asia Tabacco Control Alliance (SEATCA) menyebutkan bahwa jumlah perokok Asia Tenggara tahun 2013 tercatat sebanyak 121.156.804 jiwa. Global Youth Tabacco Survey (GTYS) tahun 2014 menyatakan Indonesia sebagai negara dengan angka perokok tertinggi di dunia. Test and post test design dalam satu kelompok. Sampel diambil dengan teknik Total Sampling. Hasil Penelitian dengan menggunakan Uji T-test diperoleh nilai pengetahuan signifikan yaitu p=0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang rokok. Saran bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut agar dapat menggali lebih dalam sebab-sebab yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja.

 


Full Text:

PDF

References


Alamsyah, A. (2017). Determinan Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Endurance, 2(1), 25. https://doi.org/10.22216/jen.v2i1.1372

Chotidjah, S. (2012). Pengetahuan Tentang Rokok,Pusat Kendali Kesehatan Eksternal Dan Perilaku Merokok. Makara Human Behavior Studies in Asia, 16(1), 49. https://doi.org/10.7454/mssh.v16i1.1493

Hartati. Yulia.(2016). Hubungan Pengetahuan, Persepsi dan Sikap Tentang Peringatan Bahaya Merokok Pada bungkus Rokok Terhadap Perilaku Merokok Siswa SMK-N 1 Bukittinggi tahun 2016.

Munir, M. (2018). Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Risiko Merokok pada Santri Mahasiswa di Asrama UIN Sunan Ampel Surabaya. Klorofil, 1(2), 93–104.

Sutha, D. W. (2018). Pengetahuan dan Perilaku Merokok Pelajar Sekolah Menengah Pertama Knowledge and Smoking Behavior of Junior High School Student. Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 48(april), 47–60.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Empowering Society Journal
Diterbitkan oleh LPPM Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
© Empowering Society Journal e-ISSN: 2775-2402