PERBEDAAN EFEKTIVITAS AKTIVATOR EM4 DAN AKTIVATOR MOL TAPE SINGKONG DALAM PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH PASAR (ORGANIK) DI NAGARI KOTOTINGGI KECAMATAM GUNUANG OMEH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2017

vina novela

Abstract


Kompos merupakan hasil fermentasi atau dekomposisi bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan atau limbah organik lainya. Di pasar Koto tinggi pedagang buah-buahan menyatakan rata-rata sayur yang mulai membusuk dan tidak terjual lebih kurang 8 kg dan buah-buahan 7 kg setiap kali perdagangan berlangsung. Penelitian ini adalah eksperiment dengan rancangan posttest dengan kelompok kontrol (posttest only control group design) dengan uji T-Test Independent pada bulan Agustus-September 2017. Objek dalam penelitian ini adalah sampah pasar (organik). Kelompok eksperimen pertama menggunakan EM4, kelompok eksperimen kedua menggunakan MOL tape singkong dan kelompok eksperiment 3 tanpa menggunakan aktivator atau kelompok kontrol dengan 3 kali pengulangan untuk 1 kelompok eksperimen. Hasil penelitian bahwa Kualitas fisik kompos  menggunakan aktivator EM4 adalah warna akhir hitam, berbau tanah, suhu 32,690C, pH 6,608, kualitas kimia kompos EM4 rasio C/N 6,31, kadar N 3,66%, P 2,20% , K 2,45% serta waktu matangnya kompos 8,67 hari. Kualitas fisik kompos menggunakan aktivator MOL tape singkong adalah warna hitam, berbau tanah, suhu 34,720C, pH 6,019, kualitas kimia kompos Mol Tape Singkong rasio C/N 6,38, kadar N 3,41%, P 2,33%, K 2,23% serta waktu matangnya kompos 10,67 hari. Kesimpulan penelitian ada perbedaan efektivitas aktivator EM4 dan MOL tape singkong dilihat dari lama waktu pengomposan, kualitas fisik kompos (bau, warna, suhu dan pH) serta kualitas kimia kompos ( nitrogen (N), phosfor (P2O5), kallium (K2O) dan rasio C/N). Disarankan kepada masyarakat agar mengelola sampah terutama sampah organik dengan cara pembuatan kompos dengan menggunakan MOL tape singkong.


Keywords


Sampah Organik, Kompos, Effective Mikroorganism 4 (EM4), Mol Tape Singkong

Full Text:

PDF

References


Alex, S. (2012). Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Ardiningtyas, Tri Ratna. (2013). Pengaruh Penggunaaan Effectivite Mikroorganism 4 (EM4) dan Molase Terhadap Kualitas Kompos Dalam Pengomposan Sampah Organik RSUD DR. Soetrasno rembang. Skripsi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Atalia, Buha, Bhavsar, dan Shah. (2015). A Review on Composting of Municipal Solid Waste. Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology, 9(5) : 20-29.

Cahaya, Andika, dan Dody Adi Nugroho. (2008). Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah sayuran dan Ampas Tebu). Jurnal Teknik Kimia, 1: 2-5.

Badan Standarisai Nasional. (2004). SNI 19-7030-2004 Spesifikasi Kompos Dari Sampah Organik Domestik. Bandung.

Budiman, I Gusti S, Siti Diyar Kholisoh, Muhammad Muflikti Marsetyo, dan Mira Putranti. (2010). Pengaruh Jenis Stater, Volume Pelarut, dan Aditif terhadap Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Secara Anaerob. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia, UPN Veteran Yogyakarta.

Chandra, Budiman. (2012). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : EGC.

Dana, Dibia, Trigunangsih, Tatiek Kusmawati, dan Sri Sumarnasih. (2009). Pembuatan Kompos Bokhasi Dari Limbah Pertanian Dengan Menggunakan Aktivator EM4 Di Desa Megati Tabanan. Jurnal Fakultas Pertanian, 1: 40-50.

Data Inspeksi Sanitasi Pasar Puskesmas Kototinggi.

Data Status Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.

Djuarni, Kristiani dan Budi S. (2008). Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.

Fidaus, Febriwendi. (2011). Kualitas Pupuk Kompos Campuran Kotoran Ayam dan Batang Pisang Menggunakan Bioaktivator Mol Tapai. Skripsi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Habibi, Lafran. (2009). Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga. Bandung : Titian Ilmu.

Hanafiah, Kemas Ali. (2012). Rancangan Percobaan Teori & Aplikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hasanah, Hafidatul. (2008). Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol Tape Ketan Hitam (Oryza Sativa L Var Forma Glutinosa) dan Tape Singkong ( Manihot Utilissima Pohl). Jurnal Sains dan Teknologi, 2: 2-3.

Indrianti, Yovita Heri, dan B. Praseya W. (2017). Cara Mudah dan Cepat Buat Kompos. Jakarta : Penebar Swadaya.

Indriyanti, Dyah Rini, Eva Banowati, dan Margunani. (2015). Pengolahan Limbah Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos. Jurnal Abdimas, 19: 43-48.

Irianti, Ayu, Chaerul Reza, dan Faradiba Hikmarida. (2013). Pengolahan Sampah Sayur Dengan Metode Takakura Serta Pengaruh EM4 dan Stater Dari Tempe Pada Proses Pematangan Kompos. Laporan Pratikum Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Irvan, Permata Mardela, dan Bambang Trisakti. (2014). Pengaruh Penambahan Berbagai Aktivator Dalam Proses Pengomposan Sekam Padi (Oryza sativa). Jurnal Teknik Kimia USU, 3: 5-9.

Jovicic, Nebosja, Milan Jacimovic, Danijela Petrovic dan Gordana Jovicic. (2009). A Feasibility Study of Plant for Composting Organic Waste in the City of Kragujevac. International Journal for Quality Research, 3: (1-7).

Kaleka, Nobertus. (2010). Kompos Dari Sampah Keluarga. Jakarta : Data Media.

Kansinus. (2009). Pengelolaan Sampah Terpadu. Yogyakarta : Penerbit Kasinus.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2008). Undang-Undang Nomor18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah.

Kemenkes RI. (2009). Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.

Ladan, Suleiman Iguda. (2014). Composting as a Sustainable Waste Management Method in Katsina Metropolis Nothern Nigeria. International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 4: 11-13.

Marlina, Eulis Tanti, Yuli Astuti Hidayati, dan Ellin Harlia. (2010). Pengaruh Penambahan Berbagai Stater Pada Proses Pengomposan Limbah Pasar Tradisional Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Total dan Koliforom. Jurnal Fakutas Peternakan, .3: 5-6.

Mulyana, Fitrah. (2013). Perbedaan Kulitas Kompos Sampah Organik Menggunakan Sekam Padi (Oryza Sativa) Antara Penambahan Orgadec Dengan EM4. Jurnal Environment Health, 5: 11-12.

Mulyono. (2014). Membuat MOL dan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Jaya.

Nurulita, Ulfa. (2003). Efektivitas Variasi Penambahan Kotoran Sapi, Dedak, Molase, dan EM4 Terhadap Penurunan Volume Sampah Organik dan Sampah Campuran. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1: 15-21.

Nurulita, Ulfa, dan Budiyono, (2012). Lama Waktu Pengomposan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Jenis Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Teknik Pengomposan. Seminar Hasil Penelitian. LPPM UNIMUS.

Octavia, Puput, Suprihanti, dan Bistok Hasiholan Simanjuntak. (2012). Pengujian Berbagai Kombinasi Aktivator Pada Pengomposan Limbah Teh. Jurnal Agric. 24: 91-97.

Panjaitan, Heri, Hardina Ali, dan Sri Mulyati. (2012). Efektivitas Mikroorganism Lokal (MOL) Tape Sebagai Aktivator Pembuatan Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 1: 2-9.

Rahayu, Murni Sari, dan Nurhayati. (2005). Penggunaan EM4 Dalam Pengomposan Limbah Teh Padat. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 3: 27-31.

Ruzi, Irmegi. (2014). Efektivitas Tape Singkong Terhadap Pengolahan Sampah Rumah Tangga (Organik) Dengan Metode Takakura Pada Proses Pematangan Kompos Di Jorong IV Kenagarian Lansek Kadok Kabupaten Pasaman Tahun 2014. Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock Bukittinggi.

Saefuddin. (2013). Sampah dan Penanggulangannya. Bandung : Titian Ilmu.

Santosa, Agus dan Prakosa Cucut. (2010). Karakteristik Tape Buah Sukun Hasil Fermentasi Penggunaan Konsentrasi Ragi Yang Berbeda. Jurnal Fakultas Teknologi Pertanian Uniwidha. 1 : 31-40.

Sembiring, Dasmawati BR. (2014). Efektivitas Berbagai Jenis aktivator Dalam Pembuatan Kompos Dari Limbah Kol (Branssica Oleracea) Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Sembiring, Tini. (2007). Perubahan Kandungan Tersedia, Rasio C/N Seta Nilai Kapasitas Tukar Kation Pada Pengubahan Kompos Limbah Sawit Menjadi Bokashi Menggunakan EM4. Jurnal Sains Kimia, 11: 42-44.

Setiawan, Budi. (2012). Membuat Pupuk Kandang secara Cepat. Depok: Penebar Swadaya.

Soesanto, Ahmad. (2013). Efektivitas Berbagai Variasi Konsentrasi Penambahan EM4 (Effective Mikroorganism 4) dan Molase Terhadap Lama Hari Pengomposan Sampah Organik Pada Skala Rumah Tangga. Jurnal Fakultas Pertanian. 2 : 10-15.

Soeryoko, Hery. (2011). Kiat Pintar Memproduksi Kompos Dengan Pengurai Buatan Sendiri. Yogyakarta : Penerbit Andi.

STIKes FDK. (2016). Buku Panduan Penulis Skripsi, LTA dan KTI. Bukittinggi. Adm Akademik.

Subandriyo, Didi Dwi Anggoro, dan Hadiyanto. (2012). Optimasi Pengomposan Sampah Organik Rumah Tangga Menggunakan Kombinasi Aktivator EM4 dan Mol Terhadap Ratio C/N. Jurnal Ilmu Lingkungan. 10(12) : 70-75.

Sucipto, Cecep Dani. (2012). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Sulistyorini, Lilis. (2005). Pengelolaan Sampah Dengan Cara Menjadikannya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2: 77-78

Suprapto. (2005). Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Kompos. Jurnal Mutiara Kesehatan, 1: 5-7.

Suyanto, Agus, dan Agnes Tutik Purwani Irianti. (2015). Efektivitas Trichonordema sp dan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sebagai Dekomposer Dalam Meningkatkan kualitas Pupuk Organik Alami Dari Berbagai Limbah Tanaman Pertanian. Jurnal Agrosains, 12: 1-7.

Suyati, Teti. (2014). Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. Jakarta : PT Afromedia Swadaya.

Tim PPLH. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Bina Sarana Pustaka.

Verawati, Pipin Tania. (2014). Perbedaan Penggunaan Berbagai Dosis EM4 Terhadap Waktu Terbentuknya Kompos Pada Sampah Kebun. Jurnal Fakultas Pertanian. 2: 21-29.

Wibowo, Lufti Setyo. (2011). Taraf Penggunaan Mikroorganisme Lokal Tapai Sebagai Aktivator Pembuatan Pupuk Organik Campuran Kotoran Domba Dengan Batang Pisang. Skripsi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Widiyaningrum, Priyantini, dan Lisdiana. (2015). Efektivitas Proses Pengomposan Sampah Daun Dengan Tiga Sumber Aktivator Berbeda. Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2: 5-11.

Xi, Beidou, Yingjun Li, Zimin Wei, Yue Zhao dan Hongliang Liu. (2005). A Study of Composting System of Municipal Solid Waste with Bio-surfactant. The Journal of American Science, 2: 66-70.

Yanqhorita, Nyimas. (2013). Optimasi aktivator Dalam Pembuatan Kompos Organik Dari Limbah Kakao. METEX, Tahun XV No 2.

Yuniwati, Murni, Frendy Iskarima, dan Ardiningsih Padulemba. (2012). Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos Dari Sampah Organik Dengan Cara Fermentasi Menggunakan EM4. Jurnal Sains Kimia, 1: 2-5.




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v4i1.160

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal  e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798

View Human Care Journal Stats