PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DENGAN METODE AERASI-FILTRASI PADA AIR SUMUR BOR MASYARAKAT JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO
Abstract
Besi (Fe) salah satu unsur penting dalam permukaan air dan air tanah. Senyawa besi dalam jumlah kecil di tubuh manusia sebagai pembentuk sel-sel darah merah,tubuh memerlukan 7-35 mg/hari sebagian diperoleh dari air.Tetapi zat Fe yang melebihi dosis dalam tubuh akan menyebabkan masalah kesehatanseperti merusak dinding usus,berkurangnya fungsiparu-paru,dapat menimbulkan noda pada peralatan dan bahan yang berwarna putih.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penurunan kadar besi(Fe) pada air sumur bor dengan metode aerasi-filtrasi pada air sumur bor masyarakat Jalan Setia Budi, Kel.Tanjung Rejo.Jenis penelitian Quasi Eksperimental Design (Rancangan Eksperimen Semu) dengan desain Pre-Test dan Post-Test.Sampel air sumur bor diambil 1 sumur diKelurahan Tanjung Rejo.Pemeriksaan kadar besi(Fe)dilakukan oleh petugas Lab.Lingkungan.Hasil penelitian secara fisik air yang belum diberikan perlakuan memiliki warna kuning, berbau(karat atau tanah),dan air terasa licin ketika sudah diberikan perlakuan dengan lama kontak 30, 45 dan 60 menit dengan metode aerasi-filtrasi air tersebut jernih dan tidak berbau. Sebelum dilakukan aerasi-filtrasi didapat hasil sebesar 4,25mg/l dan proses penurunan kadar besi dengan Metode Aerasi-Filtrasi dengan lama kontak 30 menit sebesar 3,10 mg/l dan 45 menit sebesar 1,85 mg/l belum memenuhi syarat.Pada waktu kontak 60 menit sebesar 1,00 mg/l dan sudah memenuhi syarat baku mutu sesuai Permenkes No.32 Tahun 2017, kadar maksimum besi sebesar 1,00 mg/l.
Full Text:
PDFReferences
Kadar Besi (Fe) Dengan Metode Cescade Aerator dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 17–20.
Peraturan Menteri Kesehatan. (1990). Permenkes No. 416 Tahun 1990 Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Hukum Online, (416), 1–16. www.ptsmi.co.id
Rasman, & Saleh, M. (2016). Penurunan Kadar Besi (Fe) Dengan Sistem Aerasi dan Filtrasi Pada Air Sumur Gali (Eksperimen). 2(3), 160–166.
Rivai, A., & Hemanto, A. (2018). Efektifitas Metode Cascade Aerasi Dan Kombinasi Filtrasi Filtrasi Dalam Menurunkan Kadar Fe (Besi) Pada Air Sumur Gali. Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika Dan Masyarakat, 18(1), 89–94.
Savitri. (2016). Perbedaan Variasi Penambahan Media Adsorpsi Kontak Aerasi Sistem Nampan Bersusun (Tray Aerator) Terhadap Kadar Besi Air Sumur Gali di Desa Jatihadi Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3).
Yofi. (2019). Efektivitas Filter Arang Aktif Instan Terhadap Penurunan Kadar Mangan (Mn) Pada Air Sumur Gali Di Dusun Iv Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal. KTI tidak diterbitkan.
DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v7i2.1759
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798