ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMURUP KABUPATEN KERINCI

Emilda Emilda, Evi Hasnita, Oktavianis Oktavianis

Abstract


Masalah Kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan yang serius dan terbesar selain penyakit generatif karena terus mengalami peningkatan dan membutuhkan proses penyembuhan yang panjang seperti penyakit kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Semurup tahun 2024. 

            Metode penelitian mixed methods, di wilayah kerja Puskesmas Semurup pada bulan februari-maret 2024, total sampel 100 pasien terdiri dari 50 pasien dengan diagnosa skizofrenia (kasus)  dan 50 pasien gangguan  jiwa ringan hingga depresi (kontrol) yang berobat ke Puskesmas Semurup dipilih secara purposive sampling. Instrumen kuesioner data demografi dan faktor gangguan jiwa, dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan regresi logistik linear berganda. Penelitian kualitatif wawancara Indepth interview dengan pendekatan input, proses, output sebanyak 7 informan, diolah dengan  matriks triangulasi data.

            Hasil penelitian kuantitatif, faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah genetik (p=0,000,OR=7,071), status lingkungan sosial masyarakat (p=0,012,OR=4,510),status ekonomi (p=0,148,OR=2,455), sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa adalah status perkawinan (p=0,148,OR=2,455). Hasil kualitatif sudah ada kebijakan, dana tersedia, tenaga masih kurang, dan sarana prasarana sudah ada masih diperlukan perbaikan.

            Kesimpulan penelitian kuantitatif faktor penyebab gangguan jiwa adalah genetik, ekonomi dan lingkungan sosial dan yang  paling dominan berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa di Puskesmas Semurup tahun 2024 adalah lingkungan sosial masyarakat dengan nilai ((p=0,019,OR=3,882). Penelitian kualitatif belum maksimal pelaksanaan kegiatan dalam identifikasi, pengenalan tanda dan penyebab gangguan jiwa, diharapkan tenaga kesehatan lebih aktif dalam melakukan deteksi dini, edukasi, promosi kesehatan melalui program jiwa agar kasus gangguan jiwa diwilayah kerja puskesmas semurup bisa dikendalikan.

 

 Kata Kunci : Gangguan jiwa, Genetik, Status pernikahan, Status ekonomi, Lingkungan sosial masyarakat.

 

 

 

 

 


Full Text:

PDF

References


Ayu, R. A. A. P. K. (2021). Genetika Terhadap Penyakit Bipolar. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 9(4), 911–918.

Cahyati, P., & Nurmaguphita, D. (2018). Hubungan status ekonomi keluarga dengan frekuensi kekambuhan pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa grhasia yogyakarta. Naskah Publikasi, 1–15.

Giena Pebri Vike, dkk. (2020). No TitlHUBUNGAN STATUS PERKAWINAN DENGAN DEPRESI PADA WANITA BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BETUNGAN KOTA BENGKULUe.

Hadi, I., Wijayati, F., Usman, R. D., & Rosyanti, L. (2017). Gangguan Depresi Mayor: Mini Review. Health Information : Jurnal Penelitian, 9(1), 34–49.

Indarwati, Maryatun, Purwaningsih, W., Andriani, A., & Siswanto. (2020). Penerapan Metode Penelitian Dalam Praktik Keperawatan Komunitas. In Cv.IndotamaSolo.file:///C:/Users/user/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/4L1PBCD1/Isi_Buku_Metode_Penelitian_Keperawatan[1].pdf

Keliat, budi ana. (2014). STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.

Kemenkes RI. (2020). Rencana Aksi Kegiatan 2020 - 2024 Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza. Ditjen P2P Kemenkes, 29. https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-401733-4tahunan-440.pdf

Konsultasi psikologi. (2018). Pernikahan Membuat Kesehatan Mental Membaik atau Memburuk. https://www.liputan6.com/health/read/3603367

Laporan_TW_II_2021.pdf. (n.d.).

Ns.Erita, S.Kep., M. K., Ns.Sri Hununwidiastuti, M.Kep., S. J., & Ns.Hasian Leniwita, S.Kep., M. K. (2019). MPM KEPERAWATAN JIWA.

Nugrahaini, D. K., Priasmoro, D. P., Jiwa, G., Predisposisi, F., Biologis, F., & Psikologis, F. (2021). Gambaran faktor predisposisi yang mempengaruhi gangguan jiwa di puskesmas desa bantur kabupaten malang. 1(109), 31–35.

Patel, V., Araya, R., Chatterjee, S., Chisholm, D., Cohen, A., De Silva, M., Hosman, C., McGuire, H., Rojas, G., & van Ommeren, M. (2007). Treatment and prevention of mental disorders in low-income and middle-income countries. Lancet, 370(9591), 991–1005. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(07)61240-9

Permenkes RI Nomor 4 tahun 2019. (n.d.). PERMENKES RI NO.4 TAHUN 2019 NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN.

Prince, M., Patel, V., Saxena, S., Maj, M., Maselko, J., Phillips, M. R., & Rahman, A. (2000). Series Global Mental Health 1 No health without mental health. The lanceet, 1–19. www.thelancet.com

RI,K.(2018).LAPORANNASIONALRISKESDAS2018.https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Laporan-Riskesdas-2018-Nasional.pdf

Rinawati, F., & Alimansur, M. (2016). Analisa Faktor-Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(1), 34. https://doi.org/10.32831/jik.v5i1.112

Rositasari, N. E. (2020). Meningkatkan Kemandirian Dan Sociopreneurship Eks-Odgj Di Pedesaan Guna. Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat (JDAM), 1(2), 51–60.

Sanchaya, K. P., Sulistiowati, N. M. D., & Yanti, N. P. E. D. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Orang Dengan Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(2), 87. https://doi.org/10.32584/jikj.v1i2.151

Soegiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Sukesi, T. W., Sulistyawati, S., Khair, U., Mulasari, S. A., Tentama, F., Ghazali, F. A., Yuliansyah, H., Nafiyati, L., & Sudarsono, B. (2023). Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(2), 128–133. https://doi.org/10.14710/jkli.22.2.128-133

Syahputra, E., Rochadi, K., Pardede, J. A., Nababan, D., & Linatarigan, F. (2021). Determinan peningkatan orang dengan gangguan jiwa (odgj) di kota langsa. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(2), 1455–1469.

Wahyu Kirana1*, Yunita Dwi Anggreini1, W. L. (n.d.). Faktor risiko yang mempengaruhi gangguan jiwa. 40–51.

Wahyudi, A., & Fibriana, A. I. (2016). Faktor Resiko Terjadinya Skizofrenia (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Pati II). Public Health Perspective Journal, 1(1), 1–12.

Willy F. Maramis, & Albert A. Maramis. (2009). CATATAN ILMU KEDOKTERAN JIWA (Air langga (Ed.); 2 ed.).




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v9i3.2951

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal  e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798

View Human Care Journal Stats