INISISASI MENYUSU DINI, KEANEKARAGAMAN MAKANAN DAN JAMINAN KESEHATAN TERHADAP KEJADI STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT TAHUN 2019
Abstract
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting di Asia Tenggara tahun 2015 sebanyak 59 juta anak, sedangkan di Afrika 60 juta anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini, keanekaragaman makanan dan jaminan kesehatan dengan kejadian stunting di Kabupaten Mentawai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2019. Populasi penelitian berjumlah 2955 anak sampel dalam penelitian ini anak usia 24-59 bulan di kabupaten kepulauan Mentawai. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik chi square untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu inisiasi menyusu dini dengan P value 0.004 (OR: 11.11), keanekaragaman makanan P value 0.004 (OR:11.11) dan jaminan kesehatan P value 0.79 kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah inisiasi menyusu dini, keanekaragaman makanan sedangkan jaminan kesehatan tidak berhubungan dengan kejadian stunting.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kesehatan, Kementrian. 2017. “BERITA NEGARA.” (438).
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 2017. “Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting.” In , 2–13.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20170203/0319612/inilah-hasil-pemantauan-status-gizi-psg-2016/.
Permadi, M Rizal, Diffah Hanim, Kusnandar Kusnandar, and Dono Indarto. 2017. “Risiko Inisiasi Menyusu Dini Dan Praktek Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-24 Bulan (Early Breastfeeding Initiation and Exclusive Breastfeeding As Risk Factors of Stunting Children 6-24 Months-Old).” Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) 39(1).
Simbolon, Demsa. 2014. “Terhadap Status Kelahiran Dan Kejadian Stunting Pada Baduta Indonesia ( Analisis Data Ifls 1993 – 2007 ) Effect Of The Poor Health Insurance On Birth Status Dan Kemungkinan Terjadinya Lost Generation Di Indo- 2002 Dilaksanakan Program Jaring
SMERU Research Institute. 2017. “Dari MDGs Ke SDGs : Memetik Pelajaran Dan Menyiapkan Langkah Kongkret.” Buletin SMERU 2(2): 3. www.smeru.or.id/sites/default/files/publication/news201702.pdf.
Pengaman Sosi.” Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia 03(02): 55–65.
Subandi, Sardjoko. 2017. disampaika Pengarusutamaan Kesehatan Dalam Sustainable Development Goals (Sdgs) Subandi Sardjoko.
Syahputra, Ramadhana. 2017. “Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Bpjs Kesehatan Bagi Pekerja Di Universitas Swasta Di Diy.” .: 1–17.
TNP2K. 2017. 91 Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).
Wantina, Mira, Leni Sri Rahayu, and Indah Yuliana. 2017. “Keragaman Konsumsi Pangan Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Balita Usia 6-24 Bulan.” 2(2): 89–96.
Widyaningsih, Novita Nining, Kusnandar Kusnandar, and Sapja Anantanyu. 2018. “Keragaman Pangan, Pola Asuh Makan Dan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan.” Jurnal Gizi Indonesia 7(1): 22.
DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v4i3.480
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798