MENJAGA KESEHATAN MATA DI ERA DIGITALISASI

Cory Febrina, Rina Mariyana, Imelda R Kartika, Fitrianola Rezkiki

Abstract


The incidence of eye fatigue or asthenopia ranges from 40% to 90%, WHO also adds that as many as 285 million people or 4.24% of the total population in the world experience visual impairment in the form of low vision/low visual acuity and blindness with a distribution of 246 million people or 65% of the population has low vision. Efforts to reduce the symptoms of eye fatigue according to the American Optometric Association (AOA) in 2011 are by blinking the eyes in order to overcome dry eyes and restore elasticity to the eyes. Eye exercises are a flexible solution because they are easy to do, don't take a long time, don't require a special place, and don't cost money. The impact that is felt when doing eye exercises is, reducing or eliminating eye diseases, preventing tumors behind the eyes. This community service activity is carried out for 2 months through determining the problem first after, and identifying alternative problems, organizing activities and agreeing on a place and time for carrying out activities until evaluation and follow-up plans for activity results

 

Abstrak

Angka kejadian kelelahan mata atau astenopia berkisar 40% sampai 90%, WHO juga menambahkan sebanyak 285 juta orang atau 4,24% dari total populasi di dunia mengalami gangguan penglihatan berupa low vision/ ketajaman penglihatan yang rendah serta kebutaan dengan distribusi sebesar 246 juta orang atau 65% dari populasi tersebut mengalami low vision. Upaya untuk mengurangi gejala kelelahan mata  menurut American Optometric Association (AOA) tahun 2011 adalah  dengan melakukan kedipan mata agar dapat mengatasi mata kering dan mengembalikan elastisitas pada mata. Senam mata adalah  solusi yang fleksibel karena ini mudah dilakukan, tidak memakan waktu yang lama, tidak memerlukan tempat khusus, dan tidak memakan biaya. Dampak yang dirasakan ketika melakukan senam mata adalah, mengurangi atau menghilangkan penyakit mata, mencegah timbulnya tumor di belakang mata. Kegiatan pengamdian pada masyarakat ini dilaksananakn selama 2 bulan melalui penentuan masalah terlebih dahulu setelah, dan mengidentifikasi alternative permasalahan, mengatur kegiatan serta menyepakati tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi dan rencana tindak lanjut hasil kegiatan. Hasil kegiatan seluruh siswa mampu melakukan senam mata dengan baik.Rencana tindak lanjut kegiatan senam mata dimasukkan dalam kegiatan rutin sebelum belajar dan setelah belajar di UKS.

 


Full Text:

PDF

References


Chandraswara, B. N., & Rifai, M. (2021). Hubungan antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pembatik di Industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo Kabupaten Bantul. Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 38–44. https://doi.org/10.56338/pjkm.v11i1.1516

Cloverfield, H. (2011). Review Series : Ilmu Penyakit Mata. Confidential, 1, 1–52.

Damawiyah, S., & Noventi, I. (2019). Ketajaman Penglihatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar di RW 10 Desa Kramat Jegu Taman Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences), 12(2), 82–89. https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/576/855/2631

Gunawan, R., Aulia, S., Supeno, H., Wijanarko, A., Uwiringiyimana, J. P., & Mahayana, D. (2021). Adiksi Media Sosial dan Gadget bagi Pengguna Internet di Indonesia. Techno-Socio Ekonomika, 14(1), 1. https://doi.org/10.32897/techno.2021.14.1.544

Hidayatulloh, M., Sharif, Brata, K. C., & Az-Zahra, H. M. (2017). Pengembangan Aplikasi Pelatihan Otot Mata Penderita Miopia (rabun Jauh) Menggunakan Metode Bates dan Teknologi Virtual Reality. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 1(12), 1599–1607.

Wirgunatha, M. W., & Adiputra, L. M. I. S. H. (2019). Prevalensi Dan Gambaran Kelelahan Mata Pada Penjahit Garmen Di Kota Denpasar. E - Jurnal Medika, 8(4), 1–8. https://onesearch.id/Record/IOS266.article-50009


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Empowering Society Journal
Diterbitkan oleh LPPM Universitas Fort de Kock Bukittinggi, Indonesia
© Empowering Society Journal e-ISSN: 2775-2402