ANALISIS DETERMINAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

nurdin nurdin

Abstract


Abstract

Introduction: The impact of Diabetes Mellitus on the quality of human resources and an increase in health costs is quite large, so it is necessary to have a DM prevalence control program. DM in Indonesia based on blood tests has increased from 6.9% to 8.5%, while based on doctor's diagnosis, it increased from 1.5% to 2% in 2018. This study aims to analyze the determinants of DM incidence in IV Jurai District, Pesisir Regency. South of 2020. Research method: This type of research is a mixed methods method. Quantitative data collection methods used questionnaires for variables of physical examination and direct examination (BMI, cholesterol levels and hypertension), while qualitative research used the in-depth interview method (indept interview). Quantitative research using cross sectional design. Results: The results of this study have an influence on the incidence of diabetes mellitus, namely cholesterol levels (p = 0.000, OR = 69.00), hypertension (p = 0.003 OR = 4.286), which does not affect physical activity (p = 0.636, OR = 0.799), BMI. (P = 0.547, OR = 1.388) and smoking (p = 0.512, OR = 0.641) The most dominant determinants affecting the incidence of diabetes mellitus are cholesterol levels OR 69.00 (95% CI: 13.229-359.880), diet which is a way of managing food wrong, there is a policy, there is still a lack of facilities and infrastructure (cholesterol measuring instrument) needed to carry out activities. The source of funds is sufficient for diabetes mellitus management activities, most villages have not budgeted for PTM activities and do not yet have PTM cadres. Conclusion: Cholesterol level is the variable that most influences the incidence of diabetes mellitus, good food management can be done with the implementation model of the Family Medicine Movement to Overcome Chronic Diseases (Gerobak Manis) and Health Information Campia, Rich Promotion of Health Education Media (KIS SIKAMEK), also strengthens advocacy to nagari for the provision of infrastructure and cadres.

Abstrak

Pendahuluan : Dampak dari Diabetes Mellitus terhadap kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan cukup besar, sehingga sangat diperlukan program pengendalian DM Prevalensi. DM di Indonesia berdasarkan pemeriksaan darah mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%, sedangkan berdasarkan diagnosa dokter meningkat dari 1,5 % menjadi 2% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk analisis determinan kejadian DM di Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah Metode mixed methods. Metode pegumpulan data kuantitatif dengan menggunaan kuesioner untuk variabel pemeriksaan fisik dan pemeriksaan langsung (IMT, kadar kolesterol dan hipertensi), sedangkan penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam (indept interview). Penelitian kuantitatif menggunakan desain cross sectionalHasil : Hasil penelitian ini terdapat pengaruh terhadap kejadian diabetes melitus yaitu Kadar Kolesterol (p=0,000, OR= 69,00), hipertensi (p=0,003 OR=4,286), yang tidak pengaruh aktifitas fisik (p=0,636, OR = 0.799), IMT (P=0,547, OR=1,388) dan merokok (p=0,512, OR=0,641) Determinan paling dominan mempengaruhi kejadian diabetes mellitus yaitu kadar kolesterol OR 69,00 (95% CI: 13,229-359,880), Pola makan yang cara pengelolaan makanan salah, adanya kebijakan, masih kurangnya sarana dan prasana (alat ukur kolesterol) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan sumber dana cukup untuk kegiatan penatalaksanaan diabetes melitus, sebagain besar nagari belum menganggarkan untuk kegiatan PTM dan belum memiliki kader PTM. Kesimpulan : Kadar kolesterol merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diabetes melitus, pengelolaan makanan yang baik dapat dilakukan dengan model penerapan Gerakan Pengobatan Keluarga Mengatasi Penyakit Kronis (Gerobak Manis) dan Kampia Informasi Sehat Promosi Kaya Akan Media Edukasi Kesehatan  (KIS SIKAMEK), juga memperkuat advokasi ke nagari untuk pengadaan sarana prasarana dan kader.

 


Full Text:

PDF

References


ADA. (2011). Diagnosis And Classification Of Diabetes Mellitus. Diabetes Care.

American Diabetes Association (ADA). Standards of medical

care in diabetes. Diabetes care 2014 January; 37 (1): 14-80.

Almatsier, S. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Astuti, D. (2016). Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah PuasaPenderita Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Kelompok PROLANIS UPT Puskesmas Wonogiri 1.

Arisman. (2011). Diabetes Mellitus. Dalam: Arisman, ed. Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta: EGC, 44-54.

Armenia, Lusianti F, Harismen. (2016). Type Two Diabetes Mellitus Is Associated with The Calcium Channel Blocker Therapy On the Diabetic Hypertensive Patients of the Dr M Djamil General Hospital Padang Indonesia, RJPBCS, Vol. 7 (6) : 1136–1141; 2016.

Azrimaidaliza, (2011). Asupan Zat Gizi Dan Penyakit Diabetes Mellitus. Andalas Journal of Public Health. Diakses pada 4 November 2017 dari http://scholar.Google.co.id

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Betteng, Pangemanan & Malayu. (2014). Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya DMTipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Dipuskesmas Wawonasa,Jurnal e-Biomedik (eBM),Volume 2, Nomor 2, Juli 2014.

Bryer, Michael. (2012). 100 Tanya Jawab mengenai Diabetes. Jakarta: PT Indek

Bujawati, Emmy. (2012). Penyakit Tidak Menular, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Alauddin University Press. Makassar:

Bustan. (2010). Epidemiologi PenyakitTidak Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahlan,Sopiyudin, (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta, Salemba Medika.

Departemen Kesehatan. (2005). Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus.

Dewi, S & Sodikin. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemampuan Self-Care Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Kesehatan Al Irsyad (JKA) Vol. 9 No. 2 September 2016

Eckel RH dkk. (2011). Obesity and type 2 diabetes: what can be unified

and what needs to be individualized?. Diabetes care

,34: 1424-30.

El, B. A. H., Hosseini, S., Djafarian, K. (2017). The Association between Physical Activity and the Metabolic Syndrome among Type 2 Diabetes Patients in Gaza Strip, Palestine. Ethiop J Health Sci. 2017 May;27(3):273-282.

Fatimah, R.N., (2015). Diabetes Melitus Tipe 2. Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung, 4, pp.93–101.

Hastono, S.P. (2007). Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Tidak dipublikasikan

Henderina. (2010). DM Pada Lansia, Kasus Besar Interna. Diakses 3 Maret 2020. http://www.scribd.com/doc/72458847/dm-pada-lansia

Herawati, T., Rantung, J., & Yetti, K. (2015). Hubungan Self-Care dengan Kualitas Hidup Penyandang Diabetes Melitus (DM) Di Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Cabang Cimahi. Skolastik Keperawatan , 38-51.

Ilyas, E. I., (2011). Olahraga bagi Diabetesi dalam: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I., Editor. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu bagi dokter maupun edukator diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

International Diabetes Federation. (2015). WDD Campaign. Sara Webber:

International Diabetes Federation. (2017). Diabetes Atlas Seventh Edition

Dunia : IDF

Irawan, D. (2010). Tesis: Prevalensi dan faktor resiko kejadian Diabetes

Melitus (DM) tipe 2 di daerah Urban Indonesia (Analisis data sekunder

Riskesdas 2007). Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Iswanto.(2007). Pola Hidup Sehat Dalam Keluarga. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka

Jhon S. Kekenusa . (2016). Analisis Hubunganantara Umur dan Riwayat Keluarga Menderita Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam

BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal Kesehatan. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Mellitus. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

_______________________.(2014). Infodatin Diabetes. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

¬¬_______________________. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬________________________. 2019. Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian PenyakitDirektorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

LN, Liyanage. (2018). Diabetes Melitus and Its Risk Factors. PRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR). Volume: 4 | Issue: 9 | September 2018

Masriadi. (2012). Epidemiologi. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Manjul, K.G. (2013). Glycemic biomarkers as tools for diagnosis and monitoring of diabetes. Medical laboratory observer. Maret 2013.

Mutmainah,I.(2013).Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Hipertensi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Karang Anyar, Jurnal,Vol. I No. 2, 2013.

Moratto, E. H., Hill, J. O., Wyatt, H. R., Ghushchyan, V., Sullivan, P. W. (2007). Physical activity in U.S. adults with diabetes and risk for developing diabetes, 2003. Diabetes care. 2007 Feb;30(2):203-209.

Nasekhah, A.D. et al., (2016). Hubungan Kelelahan Dengan Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Persadia.

National center for Biotechnology Information. (2018). Formaldehyde. PubChem Compound Database. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/712diakses Oktober 2018.

Notoadmodjo, (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rineka Cipta

Nuraini. (2018). Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Pengendalian Emosi Pada Pasien Diabetes Melitus Rawat Inap. Jurnal Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,

Noor, N.N. (2008). Epidemologi. Jakarta: Rineka Cipta

Noer,Sjaifoellah.(2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid2. Jakarta: FKUI

Paulus, H. (2012). Herbal Indonesia Berkhasiat. Vol 10. Depok. Trubus Swadaya.

PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: PERKENI

Perkeni. (2015) . Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.

Potter, P. A. & Perry., A. G., (2009). Fundamental Keperawatan Buku 1. 7 ed. Jakarta: Salemba Medika

Ramaiah, Savitri (Penyunting). (2003). Kecemasan, Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta: Pustka Populer Obor.

Ridwan, M. (2009). Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Hipertensi. Jakarta: Pustaka Widyamara.

Salmah, dkk. (206). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Sastroasmoro, S., & Ismael. (2011). Dasar-Dasar Metodelogi Penelitian Klinis ( (4 ed.). Jakarta : Sagung Seto.

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53.

Setyorini, R. N., B. Widjanarko, dan A. Sugihantono. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pengandan Kota Semarang. JKM5(3): 620-628.

Smeltzer,S.C. & Bare,B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah

Brunner & Suddarth (8th ed) (H.Y Kuncara, dkk, penerjemah).

Jakarta : EGC

Smeltzer, S.O. & Bare, B.G. (2008). Brunner & Suddarth’s Textbook of

Medical Surgical Nursing. Philadelphia, Lippincott Williams & Wilkins

Soelistijo S A, Novida H, Rudijanto A, Soewondo P, Suastika K, Manaf A, et al. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2015. Jakarta: PB. PERKENI. p 1- 61.

Suiraoka, . (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuhamedika

Supariasi IDN, Bakri B, Fajar I. Antropometri Gizi. Ester M, editor.

Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC, 2001; p. 86-87

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA.

Sugondo S. Obesitas. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S, editor.

Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: FKUI, 2006; p.1941-7.

Suyono, S. (2013). Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu ; Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus bagi Dokter dan Edukator. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Suyono, Slamet., dkk. (2010). Kecenderungan Peningkatan Pasien Diabetes Mellitus. Jakarta : FKUI.

Trisnawati, KS., Setyorogo, Soedijono. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 5 No. 1 : 6-11

Ugahari, L. E, Mewo, Y. M dan Kaligis, S. H. M. (2016). Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Pekerja Kantor. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016.

Yatim, F. Kendalikan Obesitas dan Diabetes : Mengatur Pola Hidup dan Pola Makan. Jakarta : Indocamp; 2010.

Yogiantoro, Mohammad. Hipertensi Esensial. In : Sudoyo, A.W., B. Setiyohadi, I. Alwi, M. Simadibrata. K., dan S. Setiati, editors. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta : FKUI.

Yunir, Suharko Soebardi. (2018). Terapi Non Farmakologis Pada Diabetes Mellitus. Dalam AW Sudoyo, B Setiyohadi, I Alwi, M Simadibrata, S Setiati: Buku ajar ilmu penyakit dalamEd 4. Jilid 3. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal. 1862-4.

Yunir&Soebardi.(2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: PB. PERKENI.Hal. 1 -11, 21, 48 -9

Welis, Wilda, Sazeli, Rifki, M. (2013). Buku Pentunjuk Gizi untuk Aktivitas Fisik. Sukabina Press: Padang. Diakses 1 September 2017. http:/repository.unp.ac.id/id/eprint/489

Wandasari, K., 2013. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widodo A., (2013). Stress Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam Melaksanakan Program Diet di Klinik Penyakit Dalam RSUP. Dr. KariadiSemarang. MedicaHospitalia. vol. 1(1), pp. 53-56

WHO. (2016). Global Report On Diabetes. France: World Health Organization

National center for Biotechnology Information.Formaldehyde. PubChem Compound Database. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/712diakses April 2020.

Zainuddin, Mhd.; Utomo, W; Herlina. (2015). Hubungan Stres Dengan KualitasHidup Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal JOM Vol 2 No 1,Februari 2015

Zieve, David. (2012). Hypertension–Overview. (http://nlm.nih.gov/medlineplus/ency/anatomyvideos /000072.htm)




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/jph.v1i1.1229

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

JURNAL PUBLIC HEALTH
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Jurnal Public Health  P-ISSN : 2407 - 2664