FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TBC BTA (+) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UJUNG GADING KABUPATEN PASAMAN BARAT

Maisyarah.M may, Abdi Iswahyudi Yasril

Abstract


Tubercolusis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis.Dinas Kesehatan Pasaman Barat pada tahun 2014 ditemukan 569  penderita TB, BTA positif 408 kasus dan 75 kasus yang berada di wilayah kerja puskesmas Ujung Gading..Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh suspect BTA Positif dengan jumlah 3000 orang. Besar sampel  jumlah 97 responden secara  simple random sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskemas Ujung Gading. dengan analisa data univariat dan bivariat.Hasil  51,5% responden memiliki perilaku kurang baik, 41,2 % responden memiliki luas ventilasi yang kurang baik, 45,4% responden memiliki kepadatan hunian kurang baik, 47,4% responden memiliki pendapatan rendah, dan 39,2% responden mengalami kejadian TBC BTA (+). Hasil analisa bivariat diketahui bahwa terdapat hubungan perilaku, luas ventilasi, kepadatan hunian dan pendapatan dengan kejadianTBC BTA (+)  di wilayah kerja Puskesmas Ujung Gading. Dapat di simpulkan bahwaada hubungan yang peling erat dengan kejadian TB paru adalah kepadatan hunian, Diharapkan kepada petugas memberikan penyuluhan suapaya masyarakat memampu menjaga sanitasi lingkungan rumah walupun jumlah penghuni lebih yng disebab kondisi ekonomi sehingga ketidak mampuan masyarakat memperluas area rumah.

Full Text:

PDF

References


BPS Sumbar, 2009., Pelaksanaan Pendataan Rumah Tangga Miskin, Padang.

Bappeda Pasbar, 2014. Pasaman Barat Dalam Angka.

Chandra W, Maria CH Winarti, H Mewengkang, 2004. Kasus Kontak Tuberkulosis paru di klinik paru Rumah Sakit Umum Pusat Manado, Majalah Kedokteran Indonesia.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya, Jakarta.

, 2012. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Paru, cetakan ke 6, Jakarta.

, 2007. Strategi Penanggulangan Tuberkulosis Indonesia 2006-2010, Jakarta.

, 2013. Profil Kesehatan Indonesia.

, 2007. Strategi Penanggulangan Tuberkulosis Indonesia 2006-2010, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kab. Pasaman Barat, 2015. Laporan Program P2TB. Pasaman Barat: Dinas Kesehatan Kab. Pasaman Barat.

Dinas Kesehatan, 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat.

Elvina K, 2002. Pusat Kajian Gizi Regional, Universitas Indonesia, Jakarta.

Fatimah S, 2008. Faktor Kesehatan Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Kec. Cilacap, Sidareja, Patimun, Gandrungmangu, Bantarsari.

Jhon C, Noman Horne, Fred Millier, 2002. Tuberkulosis Klinis, Widya Medica.

Jgon Lee Doucree, 2005. Hubungan antara Status Gizi dan status Sosial ekonomi dengan kejadian Tuberkulosis paru di Puskesmas Limau Purut Kabupaten Padang Pariaman.

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Notoadmojo S 2010, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.

, 2009.,Metodologi Penelitian Kesehatan Rineka Cipta : Jakarta.

Politeknik Kesehatan Malang, 2003. Buku Praktis Ahli Gizi, Jurusan Gizi, Malang.

Ridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suyono, 2005. Pokok Bahan Modul Perumahan dan pemukiman Sehat, Pusdiknakes.

Toni Lumban Tobing, 2008. Pengaruh Prilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Sanitasi terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB Paru Pada Keluarga di Kabupaten Tapanuli Utara, USU.

http://putraprabu.wordpress.com/2015/2/07/faktor-resiko-tbc.




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/jph.v7i2.1231

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

JURNAL PUBLIC HEALTH
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Jurnal Public Health  P-ISSN : 2407 - 2664