THE EFFECT OF USING TYPES OF ATTRACTANTS TOWARD THE NUMBER OF AEGYPT EGGS CATCHED

mila sari

Abstract


Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Berdasarkan dari data tiga tahun terakhir Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi ditemukan penderita Demam Berdarah Dengue sebanyak 380, tahun 2017 dengan kasus sebanyak 99 kasus, tahun 2018 sebanyak 106 kasus, tahun 2019 sebanyak 69 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas berbagai jenis atraktan sebagai perangkap telur nyamuk Aedes Aegypti.

Penelitian bersifat eksperimental dengan variabel independen ekstrak rendaman jerami, ekstrak rendaman cabai merah segar, ekstrak fermentasi gula aren dan ragi, eksrak rendaman air gula dan variabel dependen nyamuk Aedes Aegypti sebanyak 500 ekor. penelitian ini menggunakan 4 atraktan dan 5 pengulangan selama 5 minggu pengamatan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai p=0,000 (p<α) yang memiliki arti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari jumlah telur nyamuk aedes aegpti yang terperangkap antar jenis atraktan. Dari 4 atraktan yang paling efektif adalah ekstrak rendaman jerami dengan nilai rata-rata 84.20.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, ekstrak rendaman jerami lebih efektif dibandingkan ekstrak gula aren dan ragi, ekstrak cabai merah, ekstrak rendaman air gula. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat sebagai salah satu pengendalian vektor khususnya untuk memerangi nyamuk Aedes Aegypti.

Kata Kunci     : Aedes Aegypti, Atraktan, Telur Nyamuk

 

 

ABSTRACT

               Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Berdasarkan data tiga tahun terakhir di Dinas Kesehatan Bukittinggi, ditemukan 380 penderita Demam Berdarah Dengue. Tahun 2017 ditemukan 99 kasus, tahun 2018 sebanyak 106 kasus, tahun 2019 sebanyak 69 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan Berbagai Jenis Atraktan terhadap Jumlah Telur Nyamuk Aedes Aegypti yang Terjebak.

               Penelitian ini bersifat eksperimental dengan variabel bebas ekstrak rendaman jerami, ekstrak rendaman cabai merah segar, ekstrak gula aren dan ragi fermentasi, ekstrak rendaman air gula dan variabel terikat nyamuk Aedes Aegypti sebanyak 500. Penelitian ini menggunakan 4 atraktan dan 5 kali pengulangan selama 5 minggu. pengamatan.

Hasil penelitian menunjukkan p = 0,000 (p < α). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan jumlah telur nyamuk Aedes aeges yang terperangkap antar jenis atraktan. Atraktan yang paling efektif adalah ekstrak rendaman jerami dengan nilai rata-rata 84,20.

               Kesimpulannya, ekstrak rendaman jerami lebih efektif daripada yang lain. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai salah satu pengendalian vektor khususnya untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti.

 

Kata Kunci : Aedes Aegypti, Pemikat, Telur Nyamuk


Full Text:

PDF

References


Anggraini, D.S. 2010. Stop Demam Berdarah Dengue. Cita Insan Madani. Bogor.

Aris Sanjaka, (2013), Malaria Pendekatan Model Kausalitas, Yogyakarta: Nuha Medika.

Baskoro T, Nalim S. . 2007. Pengendalian Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Makalah disampaikan dalam Simposium Demam Berdarah Dengue. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Propinsi Sumatra Barat, 2016. Profil Kesehatan Sumatra Barat Tahun 2015.

Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, 2017. Profil Kesehatan Kota Bukittingg tahun 2015-2017.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Oleh Juru Pemantauan Jentik. Jakarta.

Depkes RI Dirjen PPM & PL, (2004), Profil Pemberantasan Penyakit Menular Dan Penyehatan Lingkungan (PPM & PL). Jakarta: Depkes RI Dirjen PPM &PL

Demam Berdarah , a survival guide/Genis Ginanjar; penyunting, Salman Faridi- Yogyakarta:B-First, 2008.

Ginanjar. Genis. 2008. Demam Berdarah, Yogyakarta

Hidayat, Taufiq (2007), Perbedaan Kesukaan Tempat BertelurAedes spp Antara Ovitrap Tempurung Kelapa Dengan Gelas Kaca (Studi Lapangan Di Kota Purwokerto) Tahun 2007, at http://eprints.undip.ac.id/29103/ di akses pada tanggal 25 November 2018 Pukul 19.30 WIB.

Kemenkes RI. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Kemenkes RI. 2017. Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia; Jakarta

Mila Sari, M. (2019). PENGENDALIAN VEKTOR LARVA AEDES AEGYPTI DENGAN MENGGUNAKAN BIJI SIRSAK (ANNONA MURICATA LINN). Menara Ilmu, 13(6).

Palgunadi, bagus U. dan Asih R. 2011. Aedes Aegypti Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jurnal Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Vol. 2 (1).

Putri Ayu. Ariani. 2016, Demam Berdarah Dengue, Nuha Medika; Yogyakarta

Palgunadi, bagus U. dan Asih R. 2011. Aedes Aegypti Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jurnal Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Vol. 2 (1). Diakses pada tanggal 25 November 2018 pukul 21.00 WIB.

Purnamasari, Ira N., Ratih S. W., dan Sayono. Efektifitas Berbagai Jenis Atraktan Bumbu Dapur Terhadap Jumlah Telur Aedes Sp Yang Terperangkap. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang. Diakses pada tanggal 26 November 2018 pukul 21.00 WIB

Puji Endang, Astuti dan Roy Nusa, R.E.S. 2011. Efektifitas Alat Perangkap (Trapping) Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue Dengan Fermentasi Gula,Jurnal aspirator dari http://download.portalgaruda.org/article. diakses pada tanggal 28 November 2018 pukul 23.00 WIB.

Ramadhani, Tri dan Bondan F. W. 2013. Pengaruh Penggunaan Lethal Ovitrap Terhadap Populasi Nyamuk Aedes Sp Sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue. Jurnal BALABA. Vol. 9 (1) : 21-26.

Rosa E. Studi Tempat Perindukan Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue di Da­lam dan di Luar Rumah di Rajabasa Ban­dar Lampung.Jurnal Sains MIPA.2007; Vol 13 No 1

Sari, M., & Khaira, I. L. (2020). EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI. EPIDEMICA (Journal of Public Health), 1(1), 17-23.

Sayono, dkk. (2010). Dampak Penggunaan Perangkap Dari Kaleng Bekas Terhadap Penurunan Populasi Nyamuk Aedes sp (Studi AwalPotensi Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue Berbasis Komunitas), at http://jurnal.unimus.ac.id diakses tanggal 2 Desember 2018 pukul 20.00 WIB

Sayono S. 2008. Pengaruh Modifikasi Ovitrap Terhadap Jumlah Nyamuk Aedes yang Terperangkap. Tesis. Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang. 105 hal.

Sofiatul Mardiyah, (2014), Pengaruh Berbagai Konsentrasi Air Rendaman Jerami Sebagai Atraktan Terhadap Jumlah Telur Nyamuk Aedes aegypti Yang Terperangkap Di RW 04 Kelurahan Karang Pucung Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2014, Purwokerto: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan Lingkungan.

Tanjung, Nadya U. 2011. Hubungan Difusi Inovasi dengan Pemanfaatan Ovitrap Oleh Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2010. Universitas Sumatra. Medan.

Rakkang, Y., dkk. 2013. Efektivitas Lethal Ovitrap Atraktan Terhadap Penurunan Kepadatan Larva Aedes aegypti di Kelurahan Adatongeng Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.http://repository.unhas.ac.id/handle/ diakses pada tanggal 25 November 2018 pikul 19.40




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v8i1.2338

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal  e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798

View Human Care Journal Stats