FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALAKOPA

Abstract

Jumlah kematian ibu di Indonesia sebanyak 7.389 kasus dengan penyebab utama yaitu covid, perdarahan, infeksi dan hipertensi dalam kehamilan. Ruptur perineum merupakan salah satu penyebab utama terjadinya perdarahan setelah atonia uteri. Kejadian ruptur perineum di Indonesia tahun 2020 sebanyak 1.112 kasus. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin diwilayah kerja Puskesmas Malakopa. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Tekhnik Pengambilan sampel dengan total populasi yaitu sebanyak 41 orang ibu yang bersalin di Puskesmas Malakopa tahun 2022. Pengumpulan data menggunakan rekam medik. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian didapatkan bahwa penolong persalinan oleh dukun yang mengalami ruptur 77.0% dengan pValue = 0,014, Paritas beresiko yang mengalami ruptur 59.4% dengan nilai pvalue= 0,010, berat badan bayi tidak normal yang mengalami ruptur 73.3% dengan nilai p = 0,017, lingkar kepala bayi tidak normal yang mengalami ruptur 68.8% dengan nilai p = 0,041. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penolong persalinan, paritas, berat badan lahir bayi dengan kejadian ruptur perineum.