FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM DESA KARANGJATI SAMPANG CILACAP

Dita Yudiasari, Ragil Setiyabudi

Abstract


Abstract Background: Scabies is a contagious skin disease. Sarcoptes scabiei is a scabies mite that causes inflammation, an itchy reaction and a rash on the skin. Factors that play a role in scabies transmission include knowledge, attitudes, personal hygiene, economic status, and gender. Objective: To find out the factors which cause scabies in students at Nurul Islam Islamic Boarding School in Karangjati Village, Sampang Cilacap. Method: The type of this research was an analytic observation method with a case-control approach. The sampling technique in this research was the total sampling technique, with 25 samples for case samples (scabies) and 35 samples for case-control samples (nonscabies). The data were analyzed using the Chi-Square test with Odd ratios and logistic regression. Results: Chi-square test results showed a relationship between knowledge (p = 0.017; OR = 6.417), attitude (p = 0.002; OR = 6,000), personal hygiene (p = 0.029; OR = 8,500), economic status (p = 0.015; OR = 9,600), and gender (p = 0.004; OR = 4,929) with the occurrence of scabies at Nurul Islam Islamic Boarding School in Karangjati Village. Logistic regression analysis showed that attitude was the most dominant variable related to the occurrence of scabies (p = 0.008 ExpB = 6.835). Conclusion: There is a relationship between knowledge, attitudes, personal hygiene, economic status and gender in students with the occurrence of scabies at Nurul Islam Islamic Boarding School in Karangjati Village. The most dominant factor with the incidence of scabies is the attitude of students.

Full Text:

PDF

References


Adiyaningsih, Tuti, Faisal A, H. Ismail. (2012), ‘Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit scabies di poliklinik balai pendidikan dan pelatihan ilmu pelayaran (BP2IP) barombong’, Jurnal STIKES Nani Hasanuddin Makassar, vol.1, no.2.

Admadinata H. (2014). Analisis Determinan Kejadian Skabies Santri Tsanawiyah Di Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Dan Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Al Audhah N, Sitti RU, Agnes SS. (2012). Scabies risk factor on students of islamic boarding school (study at Darul Hijrah Islamic Boarding School, Cindai Alus Village, Martapura Subdistrict, Banjar District, South Kalimantan. Jurnal Buski.vol.4,no.1.

Aminah, Hendra & Maya. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Scabies. Artikel Penelitian J MAJORITY, vol.4 no.5.

Anggraeni, Reni. (2014). Hubungan Pengetahuan dan Hygiene Perorangan Dengan Kejadian Scabies Di Desa Wombo Mpanau Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Karya Tulis Ilmiah Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palu.

Ariffudin A, Kurniawan H, dan Fitriani. (2016). Faktor Risiko Kejadian Scabies Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Medika Tadulako, Jurnal Ilmiah Kedokteran, vol. 3 no.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia (BPPKRI). (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 16 September 2019.

Berta A, (2017). Hubungan Personal Hygiene Dan Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Ilmu Kesehatan, vol.2,no1.

Cahyawati S, Rompas R, dan Kawang W. (2016). Analisis Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Taruna Dan Taruni Di Politeknik Kelautan Dan Perikanan Bitung. Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Desmawati, Pristiana D & Hasanah O. (2015). Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru. Jom, vol.2no.1.

Furwanto, R., Zulfitri, R., & Hasanah, O. (2013). Hubungan Status Sosial Ekonomi Dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1951/pdf%20roby.pdf?sequence=1.

Hasna I,Silvia V, dan Nunuk N, (2016). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadin Penyakit Skabies Pada Santri Di Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok. Jurnal Profesi Medika ISSN, vol.10,no.1

Hilma, UD & Ghazali L. (2014), ‘Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian skabies di pondok pesantren mlangi nogotirto gamping sleman yogyakarta’, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, vol.6, no.3, Diakses pada 16 September 2019.

Johnstone P, Strong M.(2008). Skabies. BMJ. vol.18, no.3.

Lathifa, Mushallina. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Suspect Scabies Pada Santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Kecamatan Ampek Angkek, Kab. Agam, Sumatera Barat. Skripsi FKIK UIN Hidayahtullah. Jakarta.

Ma’rufi I, Istiaji E, Eri W. (2012). Hubungan Perilaku Sehat Santri Dengan Kejadian Scabies Di Pondok Pesantren Kabupaten Lamongan. Jurnal IKESMA, vol.8,no.2.

Menaldi SLS, Bramono K, Indriatmi W.(2015) Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Muafidah, N. dan Santoso, I.(2017). Hubungan Personal Higiene dengan Kejadian Skabies pada Santri Pondok Pesantren Al Falah Putera Kecamatan Liang Anggang Tahun 2016. Jurnal of Health Science and Prevention, vol.1, .no1.

N.Raza, S.N.R Qadir and Agha.(2009), Risk factors for scabies among male soldiers in Pakistan : case-control study. Eastern Mediterranean Health Journal, vol. 15, no. 5.

Putri, I.P. (2016). Hubungan antara tingkat pengetahuan santri dengan perilaku pencegahan penyakit skabies di pondok pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang.Skripsi.http://eprints.undip.ac.id/50593/1/Intan_Pratama_NP_22010112110053_LapKTI_Bab0.pdf. Diakses pada 16 September 2019.

Ratnasari, F.A, Saleha, Sungkar. (2014). Prevalensi Scabies dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan di Pesantren X, Jakarta Timur. Jurnal Fkui vol. 2, no. 1.

Ria & Darwis. (2014). Kejadian Scabies Pada Anak Usia Sekolah. Journal Of Pediatric Nursing, Vol.1,no.3.

Rohmawati NR.(2010). Hubungan antara faktor pengetahuan dan perilaku dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta [Skripsi].Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Siregar, R.S. (2014). Atlas berwarna saripati penyakit kulit. Edisi 3. Jakarta: EGC

Suci I, Mulyaningsih B, & Rahmah,S,U. (2019). Faktor Risiko Penularan Penyakit Skabies pada Santri di Pondok Pesantren An Nawawi Berjan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, balaba, vol.15 no.1.

Widiasih DA, Budiharta S. (2012). Epidemiologi zoonosis di Indonesia. Yogyakarta: Gadja Mada University Pres.

Wilda. K.S. (2014). Hubungan antara sikap dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Nurul Quran Desa Jumoyono Kidul Kabupaten Magelang. FK. UMS.

Yusli H, Retno H, & Matius S. (2016). Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungandan Perilaku Santri Terkait Penyakit Skabies. Jurnal Kesehatan Masyarakat,vol.4, no.4.




DOI: http://dx.doi.org/10.32883/hcj.v6i2.873

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 HUMAN CARE JOURNAL
Published by Universitas Fort De Kock, Bukittinggi, Indonesia
© Human Care Journal  e-ISSN : 2528-665X P-ISSN : 2685-5798

View Human Care Journal Stats